Tangkal Paham Radikalisme Dengan Penguatan Nasionalisme

Tertangkapnya terduga kasus terorisme oleh Densus 88 yang pengurus pusat sebuah lembaga terhormat yang mewadahi para ulama waktu lalu membuka wwasan kita bahwa, pemahaman radikalisme itu masih ada dan terus bergerak ke berbagai arah. Hal ini tentu sangat berbahaya sekali buat bangsa kita. Dan pertanyaan besarnya adalah, mengapa radikalisme dan ekstremisme ini muncul? Tidak lain salah satu penyebabnya adalah, karena rasa nasionalisme yang mulai turun.

Mulai tergerusnya nasionalisme terutama di kalangan generasi muda, dikarenakan sangat massifnya kemajuan teknologi sehingga banyak sekali informasi dan tontonan dari seluruh dunia, dengan mudahnya masuk dan dikonsumsi masyarakat. 

Kita sedang berada di pusaran era nasionalisme dan global.  Sayangnya, anak-anak milenial saat ini lebih tertarik kepada hal-hal global daripada yang berhubungan dengan budaya Indonesia.  Contoh, banyak anak kecil yang lupa bahkan tidak tahu sama sekali nama pahlawan bangsa.  Tapi, sangat hafal tokoh-tokoh idolanya dari luar negeri.

Sudah saatnya bangsa Indonesia berupaya keras untuk menumbuh suburkan kembali nasionalisme dalam jiwa, kemudian menjadi karakter dan terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari.  Untuk itu, rakyat Indonesia mesti lebih menjiwai ideologi bangsa yakni Pancasila sebagai philosofische grondslag, dan kalimatun sawa' (common platform) yang menyatukan keragaman etnis, ras, budaya dan agama

Masuknya pemahaman radikalisme yang mengakibatkan seseorang terpapar, sehingga diduga berpotensi akan melakukan aksi terorisme yang merugikan semua, bisa terjadi kepada siapapun di lembaga manapun.

Yang harus diperhatikan secara serius adalah, bagaimana paham itu bisa masuk dan meracuni seseorang, hingga merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Kita mesti membuat benteng dan tameng untuk melindungi diri dari serbuan pemahaman negatif itu. Benteng dan tameng itu adalah Pancasila.

Untuk mencintai Pancasila, rakyat terutama pemuda pemudi bangsa harus mengenal Pancasila secara utuh.  Ajarkan kepada generasi muda, begitu beratnya proses lahirnya Pancasila.  Di dalam proses itu, betapa para pendiri bangsa kita mampu menyingkirkan semua perbedaan dan hanya fokus memikirkan bentuk ideologi bangsa yang mampu menyatukan semua.

Ketika sejarah luarbiasa itu diberikan dengan metode penyampaian yang menarik dan mudah dipahami anak-anak milenial, maka akan muncul rasa cinta serta bangga memiliki Pancasila.  Mereka, kemudian akan tumbuh menjadi generasi dengan karakter kebangsaan yang sangat kuat dan tidak akan mudah dipengaruhi berbagai paham radikal.

No comments

Powered by Blogger.