Maraknya aksi bunuh diri, Kapolres Mitra himbau masyarakat, pemerintah dan elemen masyarakat bersama tekan angka kasus bunuh diri
Maraknya aksi bunuh diri di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) akhir-akhir ini menjadi perhatian utama pihak kepolisian. Polres Mitra terus berupaya meningkatkan pendekatan ke masyarakat berupa pemberian imbauan agar bisa menekan angka kasus bunuh diri.
Kapolres Mitra, AKBP Handoko Sanjaya S.I.K, M.han,. saat apel arahan pimpinan di lapangan Wicaksana Laghawa, Senin (04/08/2025) mengatakan banyak motif yang menjadi pemicu para korban nekat mengakhiri hidupnya.
“Fenomena banyaknya kasus gantung diri biasanya dipicu oleh faktor psikologis, sosial, dan ekonomi yang saling berkaitan, serta kurangnya kegiatan pembinaan rohani dan mental melalui ibadah”ujar Kapolres.
Berikut beberapa penyebab utama gantung diri yaitu adanya Gangguan Kesehatan Mental baik depresi, kecemasan, bipolar, PTSD, Perasaan tidak berharga dan putus asa. Masalah Ekonomi, karena kehilangan pekerjaan, hutang menumpuk, dan kesulitan finansial. Tekanan Sosial misalnya masalah rumah tangga, perceraian, perselingkuhan, dan bullying (offline/online), rasa kesepian.
Selain itu, penyebab lainnya adalah kecanduan alkohol / narkoba dan ledakan emosi yang tidak terkendali. Serta kurangnya dukungan lingkungan baik teman atau keluarga.
"Untuk mengatasi maraknya gantung diri ini, kita perlu mempelajari strategi pencegahan diantaranya melakukan Deteksi Dini, dengan memperhatikan tanda-tandanya: menarik diri, bicara soal kematian, perubahan perilaku drastis selanjutnya memberikan Edukasi masyarakat untuk peka terhadap sinyal ini.
Yang kedua, perlu diberikan dukungan Psikologis melalui layanan konseling yang dapat dilakukan pada kegiatan pembinaan rohani dan mental (ibadah) dan Komunikasi terbuka di rumah," ungkap Kapolres.
Lebih lanjut, Kapolres menyampaikan adanya penanganan ekonomi dari pemerintah dengan memberikan Bantuan sosial, lapangan kerja, akses usaha kecil.
"Yang terakhir, kita laksanakan Edukasi Media Sosial, dengan menghindari penyebaran detail metode gantung diri (agar tidak memicu imitasi) dan Fokus pada pesan harapan dan pencegahan," jelas Kapolres.
“Kami tetap berupaya mengambil langkah pencegahan seperti, Patroli medsos yang memantau postingan yang mengarah ke niat bunuh diri, sosialisasi ke masyarakat terkait mental health awareness, Koordinasi dengan Dinas Sosial, Puskesmas, Psikolog untuk program pencegahan dan yang paling penting Penguatan Keimanan,”ungkap Kapolres sembari menghimbau kepada masyarakat agar ibadah ditingkatkan dan tingkatkan kepedulian sekitar.


Post a Comment